Penyakit Lupus atau dalam bahasa medis disebut sebagai Systemic Lupus Erytematosus (SLE) atau Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit radang atau inflamasi multisistem yang penyebabnya diduga karena adanya perubahan sistem imun (Albar, 2003). Penyakit Lupus termasuk dalam golongan penyakit yang mematikan setara dengan kanker. Penyandang penyakit Lupus di dunia mencapai 5 juta orang, dengan lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.
Dalam bahasa Latin, “lupus” berarti “anjing hutan”. Disebut dengan istilah demikian karena penderita umumnya terdapat butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi. Pola ini serupa dengan pola di pipi Serigala, namun pada serigala berwarna putih. Pada awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Gejala ini berkembang menjadi bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh. Ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia, maka kalangan kedokteran menyebutnya dengan istilah Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Eritomatosus sendiri bermakna kemerahan, sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh.
Penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah. Secara sederhana, seseorang dapat dikatakan bahwa tubuh penderita Lupus alergi pada dirinya sendiri.
Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan permasalahan sistem imun. Untuk menjaga agar tetap sehat, tubuh memiliki sistem pertahanan terhadap penyakit yang dikenal sebagai sistem imun atau sistem kekebalan tubuh. Dalam sistem imun kita terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Pada penderita Lupus, antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul secara berlebih dan justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat, yang dikenal dengan istilah autoimunitas.
Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:
- Kulit mudah terbakar akibat sinar matahari.
- Gangguan pencernaan.
- Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
- Timbul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu (butterfly rash). Kadang-kadang ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
- Terjadinya Anemia akibat dihancurkannya sel-sel darah merah oleh penyakit Lupus ini
- Rambut sering rontok serta rasa lelah yang berlebihan
Susu C2joy, Harapan Baru Penderita Penyakit Lupus
Susu C2Joy adalah suplemen kesehatan yang diproduksi oleh MyGoldenDuck. Kandungan utama dari susu C2Joy adalah kolostrum dan kalsium yang sangat berkhasiat bagi tubuh kita. Kolostrum pada susu c2joy memiliki manfaat yang luar biasa dalam memulihkan sistem imun, karena kandungan PRP ( Proline-Rich Polypeptide) di dalamnya. PRP pada susu C2Joy akan membantu meregulasi kelenjar thymus (pusat komando sistem kekebalan dalam tubuh). PRP dapat meningkatkan sistem kekebalan yang mulai melemah, sekaligus menyeimbangkan sistem kekebalan yang berlebihan.
Dr. Zoltan Rona dalam “The American Journal of Natural Medicine” mengatakan :”PRP yang berasal dari dari kolostrum dapat berfungsi sebagai pengatur bahan kimia tubuh pada kelenjar thymus. PRP terbukti mengurangi gejala alergi atau penyakit autoimun (MS, rematik arthritis, lupus, myasthenia gravis). PRP mencegah over produksi limfosit dan T-cell serta mengurangi gejala umum alergi dan autoimun seperti rasa sakit, pembengkakan dan peradangan.”
Kandungan kolostrum dalam setiap sachet susu C2Joy mencapai 2gr, yang berarti dua kali rata-rata kandungan kolostrum di pasaran. Dengan demikian, kandungan PRP pada susu C2Joy juga jauh lebih banyak daripada kolostrum lain. Itulah sebabnya, susu C2joy sangat efektif untuk membantu para penderita penyakit lupus.
Efektifitas penggunaan kolostrum pada para penderita penyakit lupus telah mendapat pengakuan dunia. Berikut ini adalah beberapa testimoni para pengguna kolostrum dari berbagai belahan dunia :
“I am delighted to grant you permission to use my comments in any way that will help others. I had been to numerous physicians and found only the tendency to give me pain killers. I reached the stage of total disability. When I began to take the colostrum supplement, my arms were sites of blisters and terrible itching pain. My photosensitivity had been such that I couldn’t go out in my yard at all. This product has made my lupus go into remission. I no longer have the itchy skin and joint pain that had been so difficult to endure. I have been using the product since last February and now I can work in my yard again. I am doing all my own housework and Thank God, I can hold my newborn granddaughter without fear of her falling from my arms. Thank you so much. If I can help anyone at any time as they use this miracle, I will be happy to do so.” Yours truly, Dr. Azalia S. Moore, Clinical Psychologist.“My dad was diagnosed with Lupus in July, at Xmas he was pretty weak and having tremendous pain in his joints. He was also getting shots weekly to increase his white blood counts. Since taking colostrum 2x daily his days are much better. He is still getting the shots but not nearly as often. We think it is a result of the colostrum.” — L. Dickerson, Bellefontaine, OH“I have been using colostrum for 18 months. I have lupus and this product has made such a difference to my life. I feel fit, well, and can face each new day.” — Kim Elliott, Essex, England“I have been taking Colostrum for about two and a half weeks and I can already feel the difference in my energy level and less pain in my body. I was pre-diagnosed with Lupus and I had my biggest flare up back in march and lasted for months until they have put me on steroids. It helped a lot of my problems, but the fatigue was still very hard to handle. I never needed so much sleep before. When I found out about Colostrum, I felt like I have found the best way to help my body to heal. I am really enjoying taking it. In the future I wish to send some to my mom in Europe for her joint pain too. I am very thankful. — Suzanne, Seattle, WA“I have lupus and I am already feeling the benefits of the colostrum.” — M. Perrine, Cape Canaveral FL“As a lupus sufferer, colostrum has been a blessing to me. This is the first time in eight years that I have felt well enough to cook Christmas dinner.” — M. Doss, Macon, Georgia“I was a skeptic with an autoimmune disorder that acts like all of the big ones, but has yet to leave a fingerprint. After 2 months on these tasty little fellows, my energy level is much improved. I have less burning and tingling in my arms and legs. I also have less soreness in my muscles and joints. Some days are better than others, since I was virulently stricken with this “thing”, but my quality of life has improved much since I have been consuming these little fellows. Two a day with no side effects.” — M. Gresko, San Diego, CA
Baca Juga RUICAO GINKGO ROYAL
